Minggu, 23 November 2008

wisata kota bandung

WISATA ALAM KOTA BANDUNG YANG TERSOHOR



Kebun Teh malabar Dengan keindahan alam yang sangat memukau menawarkan kesejukan dan kenyamanan dari kepenatan kota yang polusi.








Paris van java yang merupakan pusat perbelanjaan yang menawarkan barang dagang dalam dan luar negeri dengan kualitas elegan . wisata belanja yang satu ini sudah sangat tersohor dengan view nya yang sangat elegan dan minimalis fungsi.juga menawarkan aneka jajanan khas sunda.





Bandung mulanya ditemukan dalam rangka pencarian sumber bahan baku dan lahan untuk perkebunan kopi oleh Abraham van Riebeek (1712). Akan tetapi perkembangan pesat baru terjadi ketika ibu kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (sekarang Dayeuh Kolot) ke pusat kota Bandung sekarang.

Herman Willem Daendels (Gubernur Jenderal Hindia Belanda) tidak pernah menyangka, tatkala ia menancapkan tongkatnya di KM ”0” Jl. Asia Afrika Bandung sambil memerintahkan pegawainya membangun kota di tempat itu, ternyata kota tersebut telah tumbuh berkembang, padahal hingga pertengahan abad 19, Bandung masih dikenal sebagai een kleine berg dessa (desa pegunungan nan mungil).

Ibu Kota Kabupaten Bandung pindah pada 1810, setelah jalan raya yang menghubungkan Batavia dengan Bandung, melalui Bogor dan Cianjur, selesai dibangun. Perpindahan ini menjadi tonggak sejarah berkembangnya Kota Bandung, karena pada saat itulah Bandung mengalami metamorfosa dari kampung menjadi kota.

Paris van Java” adalah sebutan bagi Bandung yang diibaratkan sebagai Paris-nya Indonesia. Tak berlebihan kiranya jika Bandung menyandang sebutan ini. Beragam keelokan ditawarkan bagi para pengunjung. Mulai dari wisata alamnya, wisata buatan, wisata belanja, bahkan mulai dikenal wisata rohani. Berbagai makanan khas, mulai dari makanan ringan, jajanan, dan panganan disajikan di warung-warung tenda, cafe, dan restoran. Selain itu, banyak bangunan peninggalan kolonial ikut mempercantik Kota Bandung.

Selain “Paris van Java”, Bandung juga mempunyai sebutan “Kota Konferensi Asia Afrika” dan “Kota Kembang”







Tidak ada komentar:

Posting Komentar